Jalan Cepat Dan Lari Kalori Yang Terbakar Sama Besarnya - Selama ini mungkin banyak orang masih bingung memilih antara jalan cepat atau lari. Mana yang lebih banyak membakar kalori dan mana yang lebih bermanfaat bagi jantung. Tapi sebuah studi baru mengungkap jalan cepat itu sama baiknya dengan lari, terutama karena banyaknya kalori yang dibakar oleh keduanya, bukan semata waktu yang dihabiskan untuk melakukan keduanya.
Peneliti Paul Williams dari Lawrence Berkeley National Laboratory, California dan Paul Thompson dari Hartford Hospital, Connecticut, Williams mempelajari 33.060 pelari yang ambil bagian dalam National Runners’ Health Study dan 15.045 pejalan kaki yang berpartisipasi dalam National Walkers’ Health Study. Setiap partisipan diukur tekanan darahnya, kadar gula darahnya dan kadar kolesterolnya sejak awal studi kemudian diamati selama enam tahun.
Peneliti juga mencatat berapa banyak partisipan yang terdiagnosis dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol tak sehat atau diabetes dalam kurun waktu enam tahun studi tersebut.
Dari situ Williams dan Thompson melaporkan bahwa orang yang mengeluarkan energi yang sama saat berolahraga akan mendapatkan manfaat yang sama, terlepas ia jalan cepat atau berlari.
"Butuh waktu yang lebih lama untuk berjalan kaki sepanjang satu mil daripada berlari satu mil. Tapi jika Anda mengamati energi yang dikeluarkan maka sebenarnya keduanya sebanding," tandas Williams seperti dilansir today.com, Jumat (5/4/2013).
"Intinya jika Anda melakukan olahraga dengan kadar yang sama atau jika Anda menghabiskan kalori dengan jumlah yang sama, maka artinya Anda mendapatkan manfaat yang sama," tambahnya.
Menurut William, studi ini tepat jika didedikasikan untuk para pejalan kaki dan pelari karena biasanya mereka hanya mempertimbangkan jarak dan waktu yang dihabiskan untuk berlari atau berjalan kaki. Padahal kebanyakan orang kesulitan untuk memperkirakan seberapa banyak waktu dan energi yang mereka habiskan untuk melakukannya.
Kedua peneliti menggunakan metode pengukuran yang disebut dengan MET. "Satu MET setara dengan besarnya energi yang Anda habiskan ketika duduk. Berjalan dengan kecepatan tinggi tercatat mampu membakar 3,8 MET atau 3,8 kali lebih banyak dari energi yang dihabiskan untuk duduk dalam waktu yang sama, sedangkan lari membakar sebanyak 7-12 MET," kata Williams.
Selain itu, Williams memperkirakan satu MET jalan kaki juga diperkirakan setara dengan satu kilometer atau setengah mil. Tapi lari diketahui tak seefisien jalan kaki sehingga para pelari cenderung membakar lebih banyak kalori dibanding pejalan kaki.
"Seseorang perlu berjalan kaki sejauh 4,3 mil dengan kecepatan tinggi untuk menyamai lari sejauh 3 mil, termasuk membutuhkan waktu dua kali lebih lama (satu jam 15 menit dengan jalan kaki sedangkan dengan berlari hanya menghabiskan 38 menit)," hitung Williams.
Hanya saja dalam studi ini para pelari tercatat lebih muda dan lebih bugar ketimbang pejalan kaki. Rata-rata usia pelari pria adalah 48 dan pejalan kaki pria adalah 62; sedangkan rata-rata usia pelari wanita adalah 38 sedangkan pejalan kaki wanita 41 tahun. Hal ini tentu membuat banyak orang berpikir bahwa pelari jelas lebih sehat karena kondisi fisiknya yang jauh lebih baik.
Tapi dari studi ini juga diperoleh fakta bahwa pelari berisiko 38 persen lebih kecil terserang hipertensi, 36 persen lebih sedikit diketahui memiliki kolesterol tinggi dan 71 persen lebih kecil berpeluang mengidap diabetes dibandingkan pejalan kaki.
"Tampaknya hal ini dikarenakan para pelari dalam studi ini jauh lebih rajin berolahraga daripada pejalan kaki," tutup Williams.
0 komentar:
Posting Komentar